Sabtu, 26 Juni 2010

TEMBUNG PANGGANDHENG

Kata sambung atau (konjungsi, panggandheng, conjunction) ialah kata yang menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa,dan kalusa dengan kalimat majemuk.

Macam macam konjungsi dala bahasa jawa:

1. Konjungsi penghubung satuan bahsa setara

Conto : sawisé, sadurungé, wiwit, rikala, nalika, sinambi, nganti, yèn, janji, saupama, supaya, sanadyan, kamangka, sabab, jalaran, awit, mula, tanpa, lan, sarta, tekan, karebèn, tinimbang, banjur, nanging, malah, kanthi, nganti, awit saking, lan uga, sadurungé iku, karo manèh, kanthi makaten, manawi ngantos, kajawi punika, sasampunipun punika, lan sapiturutipun.

Contoh dalam kalimat:

Aku lan kowe wis suwe anggone sesambungan

“Aku dan kamu sudah lama menjalin hubungan”

Bapak karo ibu arep tindak menyang Solo

“Bapak lan ibu mau pergi ke solo’

2. Konjunggasi penghubung tak setara:

Misalnya : jalaran, sebab, yen, amarga, lajeng, banjur, saengga, bareng, sawise, lajeng, supados, kareben, dsb.

Contoh dalam kalimat: Menawi piyambakipun sampun lulus lajeng badhe dateng Jakarta “ kalu dia sudah lulus lalu akan ke Jakarta”.

Kowe kudu enggal priksa, karebet cepet waras.

“Kamu harus segera priksa (dokter), supaya cepat sembuh”.

Banyak ahli bahasa yang mendefinisikan kata sambung; berikut ini dapat terhimpun beberapa definisi antara lain sebagai berikut:

1. Kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.

2. Semua kata yang menjadi penghubung kalimat yang satu dengan kalimat yang lain atau juga menghubungkan kata satu dengan kata yang lain.

3. Kata yang menghubungakan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, dan klausa dengan kalimat majemuk

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kata penghubung atau tembung panyambung adalah “ semua kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat juga paragraf dengan paragraf(alinea)

Adapun menurut bentuknya kata hubung dibagi menjadi dua:

1. Kata hubung berbentuk lingga. Misalnya lan, saha, tuwin, sebab, karana dan sebagainya.

2. Kata hubung berbentuk andhahan. Misalnya sadurunge ( ater ater sa- dan panambang –e, contoh sadurunge= ater-ater sa- dan panambang -e), luwih-luwih(rangkep), apa maneh (camboran).



Dalam kalimat, kata hubung itu mempunyai makna arti atau maksud bermacam-macam, misalnya:

1. Mengumpulkan kesamaan pendapat, kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Jadi bentuknya seperti halnya dua kalimat digabungkan menjadi satu dengan kalimat yang lain. Jadi bentuknya seperti halnya dua kalimat digabungkan menjadi satu. Kata hubungnya : lan, tuwin, sarta. Contoh Sariman tuku pitik ing pasar dan sarja tuku pitik ing pasar. Menjadi Sariman lan sarja tuku pitik ing pasar. Dengan demikian dua kalimat yang sama wasesanya, jejernya, dapat digabungkan menjadi satu berbentuk satu kalimat saja. Contoh : ”Bapak nembe lenggahandan bapak saweg ngendika”, “Sariman tuku buku ing pasar”. Dua kalimat yang jejernya dapat digabung menjadi satu kalimat dengan kata hubung tadi.

2. Kata hubung yang menyatakan bagaimana keadan berangsungnya sebuah tindakan. Misalnya : lagi, nedheng-nendhengi, nengah-nengahi, sinmbi, contoh : tamu-tamu lenggahan sinambi mirengake radhio. Wong lagi ribut nyambut gawe dene kowe nyaru wuwus bae.

3. Kata hubung yang menyatakan pengarep-arep(harapan). Misalnya : muga-muga, bokmanawa, kira-kira, kaya-kaya, utawa, supaya, dan sebagainya. Contoh Muga-muga keparengan apa kang dadi seedyamu. Sinaua kang mempeng supaya pinter.

4. Kata hubung yang menyatakan kosok balen (kebalikannya). Misalnya nanging, sanajan, ewa, semono. Contoh : Bocah iki katone isih cilik , nanging sejatine umure wis akeh. Sanajan kok palangana segara gunung sap pitu, ewa semono karepku ora kongkih.

5. Kata hubung yang menyatakan titi mangsa (waktu)

Misal : kapan, wayahe, nalika, mangsane, besuk apa, wiwit, sasuwene, sawise, sadurunge. Contoh : Sadurunge sekolah, maem dhisik. Sasampunipun ingkang kadya punika……..

6. Kata hubung yang menyatakan sebab akibat.

Misalnya : sebab, karana, amarga, jalaran, nganti,pungkasane, wekasan. Contoh : “Aku ora mlebu kuliah, sebab awakku ora kepenak”.” Jalaran saking tledor lan kirang ing pejanginipun, boten mokal menawi lajeng kalereh lenggahipun”.

7. Kata hubung yang menyatakan janggelaning tindak (syarat).

Misalnya : menawa, yen, upama, ing saupama, angger, dsb.

Contoh : Anggere kowe mengko dolan bakal tak tak jajakke.

8. Lelakon atau kedadean (kejadian) yang nyata cara mengatakan dengan mengunakan kata hubung mirip dengan janggelan (syarat), yaiku yen, tetapi bila bentuk krama sebaiknya memakai bentuk bilih atau yen saja.

Contoh : Aku rak wis kandha yen aku ora bakal teka.



Berdasarkan fungsinya kata penghubung dalam bahasa jawa dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Kata penghubung yang menghubungkan kata, kalusa, atau kalimat yang kedududkannya sederajat atau setara. Kata penghubung setara ini dapat dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang :

a. Menggabungkan biasa, misalnya kata penghubung lan, kaliyan, …

b. Menggabungkkan memilih, misalnya kata penghubung utawi,…

c. Menggabungkan mpertentangkan, misalnya kata penghubung nanging, …

d. Menggabungkan menegaskan, misalnya apa meneh,…

e. Menggabungkan mengurutkan, misalnya kata hubung lajeng,..

f. Menggabungkan menyamakan, misalnya kata penghubung yaiku,…

g. Menggabungkan menyimpulkan, misalnya kata penghubung dadi, amarga iku,…

2. Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yangb kedudukannya tidak sederajat, melainkan bertingkat. Kata penghubung bertingkat ini dapat dibedakan lagi menjadi katta penghubung yang :

a. Menyatakan sebab, misalnya kata penghubung sebab, karana,…

b. Menyatakan syarat, misalnya kata penghubung menawa, yen, saupama,..

c. Menyatakan tujuan , misalnya kata penghubung supaya

d. Menyatakan waktu , misalnya kata penghubung sauwise, sadurunge, nalika,..

e. Menyatakan akibat , misalnya kata penghubung sahingga, dadine

f. Menyatakan sasaran , misalnya kata penghubung kanggo,…

g. Menyatakan perbandingan, misalnya kata penghubung kaya,…

h. Menyatakan tempat , misalnya kata penghubung panggonan




Daftar Pustaka


Mulyana.2007. Morfologi Bahasa Jawa.Yogyakarta : kanwa publisher.

1 komentar:

  1. Fairway Casino | Play at the best online casino in the
    Fairway is 메리트카지노 one of the best online casinos 바카라사이트 and is the one of the 1xbet korean largest online casinos owned by the Eastern Band of Cherokee Indians.

    BalasHapus